Sampah di Wilayah Pesisir, Bagaimana Kondisinya Sekarang?
- Coastal Cleanup Day
- Aug 1, 2021
- 2 min read
Jurnalis : Alia

Permasalahan sampah yang ada di laut dan pesisir dari hari ke hari semakin tinggi. Mas Andre selaku Presiden BEM U UPN Veteran Jawa Timur menyatakan bahwa menurut data dari Plastic Circular Economy and Global Trade, sebanyak 400 juta ton plastik dihasilkan oleh dunia setiap tahunnya. Dimana sekitar 150 juta ton sampah plastik berada di perairan. Sedangkan International Coastal Clean Up pada 2019 merilis bahwa sebanyak 97 juta jenis sampah dengan berat total 10 ton ditemukan di laut. Sampah-sampah laut ini mengancam 800 spesies yang ada di dalam laut.
Permasalahan sampah yang ada di Surabaya sendiri dapat dikatakan cukup tinggi. Sampah-sampah laut ini dapat mengakibatkan pencemaran. Hal ini menjadi sebuah permasalahan yang harus ditangani oleh pemerintah Kota Surabaya. Mas Andre juga menyatakan bahwa menurut kajian yang dilakukan oleh Mahasiswa Pecinta Alam (Mupala) Universitas Muhammadiyah Surabaya, sepanjang garis timur pantai Surabaya hingga Kenjeran terdapat sampah sebanyak 25 karung dengan berat 1,5 ton.
“Selain mengganggu pariwisata ataupun panorama, sampah-sampah di laut juga mengganggu ekosistem dan dapat mengancam kesehatan manusia.” ujar Mas Andre. Mas Andre mengungkapkan bahwa United Nation Convention on Biological Diversity pada 2016 menemukan 800 spesies terancam akibat sampah laut. Sebanyak 25% spesies ikan laut mengandung bahan mikroplastik. Selain itu 40% mamalia laut dan 44% spesies burung laut juga ikut terancam. Adanya mikroplastik yang berukuran < 5 mm juga dapat menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Mas Andre juga menyatakan bahwa mayoritas sampah laut dibuang dari darat.
Berdasarkan data-data yang telah ada, Kementerian Kemasyarakatan BEM U UPN Veteran Jawa Timur mengagendakan kegiatan Coastal Clean Up Day dalam program kerjanya. Mas Andre mengatakan bahwa program ini memang tidak menyelesaikan sampah keseluruhan, namun dengan adanya program ini dapat meminimalisir ancaman lingkungan akibat sampah di laut ataupun di perairan. “Kegiatan ini bukan hanya untuk BEM U UPN Veteran Jawa Timur, tetapi juga untuk masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia.” ujar Mas Andre. Agar masyarakat jauh lebih sadar dan paham terhadap kegiatan ini, metode yang paling tepat untuk dilakukan adalah dengan menyebarkan dampak-dampak. Hal ini dikarenakan sampah yang ada saat ini mungkin dampaknya tidak langsung terasa. Namun akan dirasakan secara jangka panjang seperti iklim yang tidak menentu, climate change, dan penipisan ozon. “Dampak dari adanya sampah ini dapat dibilang terstruktur, karena mungkin nanti masyarakat akan kesulitan mendapatkan air bersih kemudian terjadi bencana alam, lalu terjadi bencana sosial.” ujar Mas Andre.
Dengan adanya kegiatan Coastal Clean Up Day dari Kementrian Kemasyarakatan BEM U UPN Veteran Jawa Timur, Mas Andre berharap dapat terselesaikannya permasalahan sampah yang ada di lingkungan sendiri secara pribadi, serta masyarakat sekitar dapat memahami dan menyadari akan bahaya sampah di perairan dan daratan, khususnya sampah plastik. Masyarakat juga diharapkan dapat berpartisipasi dan ikut serta dalam kegiatan ini. Selain itu Mas Andre juga berharap kegiatan ini dapat turut serta membantu pemerintah dan masyarakat untuk menangani masalah sampah, khususnya di wilayah pesisir.
Hozzászólások